Mau investasi tapi ragu? Soalnya biaya pengeluaran banyak, sementara pemasukan pas-pasan. Jangankan untuk investasi. Untuk biaya kebutuhan sehari-hari saja kembang kempis.
Pernah berpikiran seperti itu tidak. Sepertinya hampir semua orang pernah berpikir hal yang serupa. Takut berinvestasi karena masalah keuangan yang buruk. Sebenarnya kalau mau, bisa kok berinvestasi dengan konsisten. Tidak perlu yang jangka panjang dulu. Jangka pendek juga bisa jadi alternative bijak.
Daftar Isi
Apa itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi artinya penanaman asset atau sejumlah uang yang dilakukan perorangan maupun perusahaan, untuk memperoleh imbalan balik dengan jumlah yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek artinya investasi yang dilakukan perorangan atau badan usaha dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Investasi jangka pendek ini sangat cocok dilakukan oleh orang-orang yang masih pemula atau yang ingin mencoba investasi.
Investasi jangka panjang artinya investasi yang dilakukan oleh seseorang atau badan usaha yang rentang waktunya lebih dari satu tahun. Biasanya investasi jenis ini sudah diniatkan dari awal sebagai bagian dari system menabung. Manfaatnya pun bisa jangka panjang dan lebih lama. Sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih banyak.
Bagi sebagian orang yang masih ragu untuk berinvestasi dengan pendapatan yang pas-pasan tadi, bisa mencoba investasi jangka pendek. Keuntungannya adalah manfaatnya bisa langsung segera didapat, tanpa harus menunggu waktu yang lama.
Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek ada 4 jenis. Cirinya biasanya dilihat dari prosesnya yang mudah dan manfaatnya yang bisa langsung segera dirasakan. 4 jenis investasi jangka pendek yang dimaksud diantaranya :
1. Tabungan
Tabungan merupakan jenis investasi yang paling mudah dan diminati banyak orang. Kita cukup pergi ke bank dan membuka rekening di bank untuk menyimpan uang kita. Ada sejumlah setoran awal yang kita berikan kepada bank, dan biasanya ada biaya admin yang dikenakan dari jasa penyimpanan uang kita di bank.
Keunggulan inevstasi jenis tabungan ini adalah kita bisa menyimpan uang kapan pun waktunya. Tidak dibatasi, kita juga bisa mengambil uang kita kapan saja dengan jumlah yang sesuai dengan keinginan kita.
Masalahnya investasi tabungan ini cukup rentan jika kita tidak bisa mengontrol keinginan untuk membeli sesuatu. Bisa jadi uang di bank hanya sambil lalu, karena kita mengambilnya terlalu banyak. Tabungan bisa ludes kalau kita tidak bisa mengontrol pengeluaran dengan baik.
2. Deposito
Deposito merupakan jenis tabungan yang disarankan oleh bank kepada nasabahnya dengan pengambilan dalam jangka waktu tertentu. Pilihannya adalah 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan sampai 12 bulan atau 1 tahun. Jadi deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu.
Menabung dalam bentuk deposito bisa lebih terkontrol karena kita bisa menyepakatinya dengan bank kapan waktunya mengambil tabungan. Setoran awalnya biasanya di angka 5 juta rupiah. Suku bunganya 4-8%. Semakin lama waktu penarikan tabungan yang diminta, suku bunganya akan semakin besar.
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Ritel Indonesia disebut juga saham perusahaan, yaitu selembar kertas yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang menandakan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang memiki porsi sekian persen dari seluruh asset perusahaan.
Artinya satu perusahaan bisa jadi dimiliki oleh beberapa pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan dibuktikan dengan bukti kepemilikan saham perusahaan. Besarnya pun tergantung seberapa banyak saham perusahaan yang dimiliki. Semakin banyak dan tinggi nilainya, porsi kepemilikan pemilik saham terhadap perusahaan pun semakin besar.
Investasi jenis ini tentu saja bisa sangat menggiurkan. Apalagi jika system perekonomian sedang bagus. Keuntungan yang dimiliki perusahaan bisa besar. Tapi jika ekonomi sedang buruk, dampaknya bisa juga berpengaruh pada harga saham yang dimilikinya.
4. Reksadana
Reksadana merupakan tempat bagi sekumpulan investor yang ingin menanamkan modalnya ke sebuah perusahaan dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Pengelolaannya dilakukan oleh Manager Investasi dan diinvestasikan ke portofolio inevstasi.
Reksadana bisa ditanamkan ke beberapa perusahaan yang berbeda. Jadi jika nilai saham sedang turun, bisa jadi nilai saham di perusahaan lainnya naik. Jadi pemilik reksadana bisa lebih bernafas lega jika terjadi lonjakan nilai saham ekonomi.
Investasi Jangka Pendek Melalui P2P Lending
P2P Lending adalah Platform Peer-to-peer Lending Indonesia yang dikeluarkan oleh PT. Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran. Jenisnya adalah pinjam meminjam berbasis teknologi informasi yang tujuannya untuk membantu perekonomian UMKM setempat.
Berbeda dengan platform pinjaman yang lain, Akseleran dikelola oleh rakyat dan untuk rakyat. Peminjamnya adalah orang yang memang berkeinginan untuk meminjamkan sejumlah dana kepada para pelaku UKM yang membutuhkan dana bantuan. Si peminjam harus membayar pinjaman yang diberikan kepadanya melalui platform P2P Lending sesuai kesepakatan dengan pemberi pinjaman.
P2P Lending ini diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan OJK no 77/POJK.01/2016. Visinya adalah Keuangan Inklusif Menjadi Realitis. Artinya peminjam dan calon pemberi pinjaman bertemu melalui Akseleran dan memenuhi segala hak dan kewajiban di sana.
Keuntungan menggunakan layanan Akseleran diantaranya prosesnya mudah dan sederhana, transaksi aman, nomimal peminjaman sangat terjangkau, mulai dari 100 ribu rupiah serta bunga yang diberikan 16% per tahunnya.
Mudah kan. Yuk mulai berinvestasi jangka pendek melalui P2P Lending yang mudah dan dapat dipertanggung jawabkan. Terpercaya juga karena ada pengawasan langsung dari Otoritas Jasa Keuangan. Investasi sekaligus berbagi dengan menolong para UKM yang membutuhkan dana pinjaman, ya hanya di P2P Lending.