Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Namun, bagi ibu bekerja atau yang sering beraktivitas di luar rumah, menyimpan ASI menjadi solusi agar kebutuhan gizi si kecil tetap terpenuhi. Pertanyaannya, ASI bertahan berapa lama setelah dipompa dan bagaimana cara menyimpannya agar tetap aman dikonsumsi?
Mengetahui waktu penyimpanan yang tepat sangat penting karena ASI mengandung enzim dan antibodi yang mudah rusak jika tidak disimpan dengan benar.
Lama Ketahanan ASI Berdasarkan Tempat Penyimpanan

Lama daya tahan ASI sangat tergantung pada suhu dan media penyimpanannya. Berikut panduan umum yang bisa dijadikan acuan:
- Suhu Ruangan (25°C):
ASI bisa bertahan hingga 4 jam setelah dipompa. Namun, jika ruangan ber-AC atau suhu lebih rendah (sekitar 16–19°C), ASI bisa bertahan hingga 6 jam. - Cooler Bag dengan Ice Gel:
Jika disimpan di dalam cooler bag dengan es batu atau ice pack, ASI dapat bertahan hingga 24 jam. Ini cocok untuk ibu yang bepergian atau membawa ASI dari kantor ke rumah. - Kulkas (Bagian Pendingin, 4°C):
Di dalam kulkas bagian bawah (bukan freezer), ASI bisa disimpan selama 3–5 hari. Pastikan suhu stabil dan botol penyimpanan tertutup rapat. - Freezer (−18°C atau lebih rendah):
Dalam freezer, ASI bertahan hingga 3–6 bulan. Untuk hasil terbaik, gunakan wadah khusus penyimpanan ASI yang tahan beku dan beri label tanggal perah agar mudah dipantau.
Penting diingat: semakin lama ASI disimpan, semakin berkurang kandungan vitamin dan enzimnya. Karena itu, sebaiknya gunakan ASI segar terlebih dahulu.
Cara Menyimpan ASI yang Benar
Selain mengetahui ASI bertahan berapa lama, ibu juga perlu memahami cara penyimpanan yang tepat agar tidak terkontaminasi bakteri. Berikut langkah-langkah pentingnya:
- Gunakan wadah steril. Pilih botol kaca atau plastik bebas BPA yang sudah disterilkan.
- Beri label pada setiap wadah. Tulis tanggal dan waktu pemerahan agar ASI digunakan sesuai urutan.
- Isi wadah ¾ penuh. Sisakan ruang agar ASI bisa mengembang saat membeku.
- Jangan campur ASI lama dengan yang baru. Biarkan ASI baru didinginkan dulu sebelum digabung dengan ASI lama yang sudah dingin.
- Letakkan di bagian belakang kulkas. Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas karena suhunya sering berubah.
Cara Menghangatkan dan Menggunakan ASI Beku
Sebelum diberikan kepada bayi, cairkan ASI beku dengan cara merendam wadah di air hangat (bukan air panas) selama beberapa menit. Jangan pernah mencairkan ASI dengan microwave atau direbus, karena panas tinggi dapat merusak zat gizi penting di dalamnya.
Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam dan tidak boleh dibekukan kembali.
Kesimpulan
Jadi, menjawab pertanyaan ASI bertahan berapa lama, jawabannya tergantung pada cara penyimpanan:
- 4–6 jam di suhu ruangan
- 24 jam di cooler bag
- 3–5 hari di kulkas
- 3–6 bulan di freezer
Dengan menyimpan ASI dengan benar, ibu bisa memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik meski sedang tidak menyusui langsung. Kuncinya adalah menjaga kebersihan, suhu stabil, dan selalu memperhatikan waktu simpan.
ASI segar adalah investasi kesehatan untuk bayi — semakin tepat cara menyimpannya, semakin baik manfaat yang diberikan.