Kampus Metaverse : Pengertian, Fungsi dan Penerapannya

Pernahkah kalian membayangkan mengikuti kelas kuliah tanpa harus datang langsung ke kampus? Dimana semua sistem belajar-mengajar, berkomunikasi dengan teman kelas dilakukan secara daring layaknya dunia nyata melalui Kampus Metaverse.

Nama Metaverse sendiri tentunya tidak asing lagi dan semakin mencuat ke publik setelah Mark Zuckerberg mengganti nama perusahaannya menjadi Meta Platforms, Inc. Yang ternyata tidak sekedar nama belaka, pemilik media sosial raksasa Facebook ini mengembangkan sebuah alat untuk digunakan di dunia Metaverse.

Di masa depan, Metaverse akan mengubah dunia virtual yang memiliki visualisasi seperti dunia nyata di sekolah, bekerja, bermain, dsb.

Mengenal Tentang Kampus Metaverse

Dunia metaverse sudah diramalkan akan membawa perubahan besar dalam kehidupan nyata melalui sebuah film yang rilis tahun 1992 berjudul Snow Crash. Film tersebut berkisah tentang dunia baru yang memiliki konsep virtual 3D dengan menampilkan avatar dari orang sungguhan.

Jadi, metaverse adalah dunia virtual yang dapat menghubungkan antar pengguna untuk saling komunikasi, belajar, bekerja, bermain, hingga melakukan transaksi secara virtual seperti di dunia nyata.

Untuk terhubung dengan dunia metaverse maka pengguna dapat menggunakan alat berteknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang dirancang khusus untuk membawa pengguna ke dunia virtual 3D. Tidak heran jika berbagai sektor tertarik menggunakan metaverse. Salah satunya adalah Kampus Metaverse untuk penggunaan dalam sektor pendidikan.

Fungsi Kampus Metaverse

Fungsi Kampus Metaverse

Belajar dari rumah secara online bukan hal baru, karena semenjak pandemi covid-19 pembelajaran dialihkan dari offline ke online melalui video conference. Dalam hal ini pengajar dan murid melakukan prose pembelajar pada umumnya.

Akan tetapi memiliki kekurangan, seperti murid hanya mampu mendengarkan dan memberikan serta menjawab pertanyaan lewat tampilan monitor PC maupun android.

Adapun Fungsi Kampus Metaverse, yaitu:

1. Pengalaman Belajar Lebih Menyenangkan

Kampus virtual akan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan karena tidak sekedar mendengarkan dosen atau pengajar memaparkan ilmu perkuliahan saja, melainkan penggunaan teknologi 3D membuat proses pembelajaran menjadi lebih nyata.

2. Konsep 3D yang Membuat Murid dapat Beraktivitas Layaknya Dunia Nyata

Murid bisa menelusuri ruang kelas dengan desain yang sama di dunia nyata, duduk di ruang kelas untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, dan melakukan diskusi secara langsung.

3. Membuat Murid Tetap Aktif Mengikuti Pembelajaran

Mendengarkan guru atau dosen memaparkan pembelajaran melalui layar komputer maupun smartphone tidak dipungkiri akan menimbulkan rasa jenuh, sehingga murid menjadi tidak produktif. Bisa jadi belajar untuk memenuhi kewajiban saja.

Oleh karena itu, kampus virtual tidak akan membuat bosan dan tidak monoton. Dengan konsep 3D yang diusung oleh Metaverse membuat proses ajar-mengajar akan berjalan lancar. Itulah mengapa banyak yang mulai menggeluti dunia virtual Metaverse.

Mutiverse yang nantinya akan menjadi salah satu penggunaan teknologi penting di masa depan dalam berbagai sektor industri. Termasuk sektor pendidikan.

Universitas yang Mengusung Konsep Metaverse

Salah satu perguruan tinggi atau Universitas yang sudah menggunakan konsep Metaverse yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. DR Hamka atau yang terkenal dengan nama UHAMKA. Bahkan UHAMKA menjadi universitas pertama yang mengusung konsep virtual 3D dalam dunia pendidikan.

UHAMKA adalah universitas yang berlandaskan pada akidah islam berdasrakan Al-Quran dan hadist, serta UU Dasar 1945. Dimana menyelenggarakan pembinaan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT dan melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui penelitian maupun pengajaran.

Sistem pendidikan yang diusung UHAMKA untuk Kampus Metaverse yaitu bekerjasama dengan Balai Penelitian Teknologi dan Informasi (BPTI). Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan berbagai kajian dan penelitian guna memperbanyak informasi berita mengenai Metaverse.

Tentunya hal tersebut sangat membantu untuk orang-orang lebih memahami kelebihan dan kekurangan apa yang terdapat pada dunia virtual 3D Metaverse. Dan, hal apa saja yang harus murid perhatikan, karena teknologi seperti pedang bermata dua dan kamu tidak dapat menebak dengan tepat mana yang mengandung racun atau tidak,

Dalam Membangun dunia Metaverse para peneliti di UHAMKA memiliki peran aktif dalam mengenalkan dan membuat berbagai forum mengenai kampus virtual ini. Metaverse UHAMKA ada yang menyebutnya sebagai Metaverse Muhammadiyah.

Apa pun sebutannya, Kampus Metaverse akan menjadikan sistem pembelajaran menjadi lebih seru, menyenangkan, dan membuat murid tetap aktif mengajukan pertanyaan.

Tinggalkan komentar