Vagina, area kewanitaan yang mudah lembab ini memang perlu diperhatikan. Jika tidak, infeksi vagina bisa berada pada daerah miss V ini. Infeksi pada miss V tersebut biasa dikenal vaginitis. Penyebabnya tidak lain karena bakteri, parasit, atau jamur yang tumbuh di area vagina.
Daftar Isi
Sekilas Tentang Vagina
Sebagai perempuan, tentunya ilmu tentang organ kewanitaan itu sangatlah penting. Apalagi tentang organ intim bernama vagina ini. Lalu apa itu vagina? Simak, penjelasan lebih lengkapnya info mengenai vagina berikut ini.
Vagina merupakan bagian reproduksi manusia yang letaknya di dalam rongga panggul atau pelvis. Organ reproduksi tersebut berfungsi sebagai tempat keluarnya bayi, masuknya sperma, dan keluarnya urin maupun darah saat menstruasi.
Bisa dikatakan jika vagina ini sebagai area utama keluar masuknya proses-proses reproduksi. Tidak mengherankan apabila organ intim tersebut perlu dirawat, mengingat fungsinya yang sangat penting sebagai organ reproduksi.
5 Gejala Infeksi Vagina
Vagina termasuk organ yang sensitif sehingga dibutuhkan perawatan yang tepat agar tidak rentan terkena penyakit seperti infeksi vagina. Infeksi miss V dapat terjadi pada siapa saja dan kapanpun. Agar lebih waspada, kenali beberapa gejala infeksi miss V sebagai berikut.
1. Miss V terasa tidak nyaman
Pernah mengalami rasa gatal, panas, nyeri pada area miss V? Bisa jadi itu infeksi vagina. Gejala utamanya seperti rasa gatal yang membuat seseorang ingin menggaruknya. Selain itu, disertai rasa nyeri, panas, dan apabila digaruk secara keras bisa iritasi hingga perih.
Hal ini tentunya membuat tidak nyaman. Ditambah lagi jika sedang banyak aktivitas, maka akan sangat mengganggu.
2. Buang air kecil terasa nyeri atau panas
Infeksi ini membuat saluran vagina meradang atau bahkan iritasi sehingga ketika buang air kecil terasa nyeri atau panas. Bukannya merasa lega saat sudah buang air kecil, malahan mengalami kesakitan akibat infeksi tersebut.
3. Area miss V tampak merah dan bengkak
Akibat infeksi vagina tersebut, area miss V bisa menjadi kemerahan dan bengkak pada kulitnya. Hal itu dikarenakan infeksi yang membuat kulit vagina mudah iritasi hingga memerah jika terus digaruk. Bahkan, makin membengkak apabila dibiarkan.
4. Pendarahan tapi bukan menstruasi
Gejala lainnya, yakni biasanya keluar bercak darah pada area vagina padahal belum waktunya masa menstruasi. Bercak darah tersebut dapat menjadi pertanda masalah infeksi vagina kian serius.
Meski berupa bercak darah, tapi berbeda dengan darah saat menstruasi. Untuk membedakannya secara jelas sebaiknya konsultasikan pada dokter. Terutama jika mengalami sakit pada area miss V ketika bercak darah tersebut muncul.
5. Keluar cairan pada vagina
Sebenarnya, keluarnya cairan dari vagina bukanlah masalah besar apabila masih normal cairannya. Apabila cairan yang keluar terlalu banyak, tampak berwarna kehijauan, hingga baunya tidak sedap, maka itu bisa jadi tanda-tanda infeksi miss V.
5 Penyebab Infeksi Vagina yang Perlu Diketahui
Tidak mau bukan terkena infeksi vagina? Sebab itu, diketahui penyebab infeksi miss V tersebut agar dapat dicegah sedini mungkin. Penyebab infeksi tersebut juga banyak, bisa disimak selengkapnya di bawah ini.
1. Tidak tepat merawat miss V
Penyebab infeksi vagina tidak lain adalah karena adanya infeksi bakteri, jamur, atau parasit lainnya pada area miss V. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan organ kewanitaan.
Misalnya, tidak mengganti celana dalam secara rutin, kurang bersih ketika buang air kecil, dan hal-hal lainnya. Sebetulnya, dalam organ vagina juga terdapat berbagai bakteri yang fungsinya baik. Namun, jika berlebihan dapat memicu infeksi vagina tersebut.
2. Seks bebas
Berganti-ganti pasangan tanpa ada pengaman dapat memperbesar risiko terkena vaginitis atau infeksi vagina. Pasangan bisa menularkan bakteri, jamur, atau parasit lainnya ketika berhubungan seks sehingga bisa memicu timbulnya penyakit tersebut.
3. Merawat vagina dengan produk berbahan kimia
Tidak ada salahnya merawat vagina dengan menggunakan produk-produk perawatan khusus seperti vaginal spray, sabun kewanitaan, atau produk pembersih kewanitaan. Masalahnya, apabila produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.
Tak hanya itu, pemakaian produk perawatan vagina secara berlebihan dapat mematikan bakteri-bakteri baik dalam vagina. Akibatnya, bakteri buruk bisa mudah berkembang biak sehingga infeksi vagina dapat muncul kapan saja.
4. Menggunakan toilet yang tidak higienis
Kebelet buang air kecil tapi toilet tampak jorok? Waduh, jangan dipakai sebaiknya. Daripada terkena infeksi ini, lebih baik cari toilet lainnya. Toilet yang kurang bersih menjadi sarang berbagai kuman, bakteri, jamur, dan parasit lainnya.
5. Lingkungan atau air yang tercemar
Bukan hanya toilet yang bersih, tapi juga air dan lingkungan sekitarnya. Air yang kurang bersih dapat menjadi media berkembangnya berbagai penyakit. Padahal air berperan penting untuk membersihkan area kewanitaan.
Apakah Infeksi Vagina Berbahaya?
Was-was karena merasa mengalami gejala infeksi vagina atau vaginitis? Jangan khawatir berlebihan, infeksi pada miss V tidaklah berbahaya. Dengan catatan, infeksi tersebut segera ditangani agar cepat sembuh.
Vaginitis tersebut juga dapat sembuh secara alami apabila gejalanya ringan dan melakukan perawatan vagina secara tepat. Meski demikian, cepat obati jika gejalanya makin parah.
Itulah seputar informasi mengenai infeksi vagina dan beberapa gejala beserta penyebabnya. Disarankan untuk tetap menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat agar vagina tetap terawat.